Sinopsis Film “Lintrik: Ilmu Pemikat”

Sinopsis dan Alur Cerita

  • Karakter utama: Sari (diperankan oleh Karina Icha), seorang wanita yang lelah dengan kehidupannya di dunia malam. Ia terdorong untuk merebut cinta pertamanya, Rendy (Akbar Nasdar), yang kini telah sukses dan menikah dengan sahabatnya, Nilam (Fannita Posumah)
  • Ilmu Lintrik: Di dunia film ini, “lintrik” adalah jenis ilmu pengasihan atau pelet Jawa kuno yang hanya bisa dilakukan oleh seorang dukun perempuan dengan ritual tertentu—tidak seperti pelet biasa yang bisa dilakukan sendiri
  • Atas bantuan Rini (Meisya Amira), Sari mengetahui keberadaan seorang dukun wanita (Yati Surachman) yang tinggal sendirian di hutan. Sari memutuskan melakukan ritual lintrik untuk menarik hati Rendy yang jauh darinya
  • Plot dan ketegangan: Ritual ini justru menjerat Sari ke dalam konflik mistis penuh rahasia dan ketegangan psikologis. Petunjuk-petunjuk penting muncul secara bertahap menuju klimaks cerita yang tak terduga

Nuansa Budaya, Setting, dan Produksi

  • Setting lokasi: Syuting dilakukan di Banyuwangi dan Jakarta. Di Banyuwangi, digunakan lokasi otentik seperti Hutan De Djawatan, Patung Terakota, pasar tradisional, pantai, dan adegan di festival budaya. Penggunaan bahasa Osing dan kehadiran maestro tari Gandrung memperkaya nuansa lokal
  • Inspirasi film: Cerita film ini diangkat dari film pendek “Lintrik – Janakim Series” yang viral di YouTube, hasil karya komunitas Banyuwangi. Mereka kemudian dilibatkan sebagai konsultan budaya dalam versi layar lebarnya agar tetap autentik

Tema, Gaya, dan Pesan

  • Genre: Lebih dari sekadar horor, film ini adalah drama psikologis horor yang berfokus pada atmosfer, ketegangan mental, dan kompleksitas cerita, bukan penampakan hantu langsung
  • Ritual ekstrem: Sutradara Irham Acho Bahtiar menyebut bahwa film ini menampilkan ritual ekstrem, seperti mengelilingi makam keramat tanpa busana—menambah elemen kontroversial dan intens di layar
  • Pesan moral: Film ini menyampaikan pesan tentang bahaya mengambil jalan pintas untuk mencapai sesuatu—khususnya cinta. Konsekuensi dari menggunakan ilmu pemikat (lintrik) digambarkan sebagai jalan yang berbahaya dan penuh rintangan

Pemain & Tim Produksi

  • Pemeran utama:
    • Karina Icha sebagai Sari
    • Akbar Nasdar sebagai Rendy
    • Fannita Posumah sebagai Nilam
    • Meisya Amira sebagai Rini
    • Yati Surachman sebagai dukun misterius
    • Donny Damara, Teguh Ryder, serta maestro lokal dan seniman tampil sebagai pendukung penting Radar Situbondofemindonesia.comRCTI+Harian Pelita.
  • Rumah produksi: Disutradarai oleh Irham Acho Bahtiar, kolaborasi antara Prama Gatra Film dan Rumah Semut Film. Film ini dipersiapkan dengan melibatkan budaya Banyuwangi secara mendalam Xpose Indonesiafemindonesia.comHarian Pelita.
  • Durasi dan rating: Durasi sekitar 102 menit, dengan rating 17+ dari LSF karena unsur mistis dan adegan dewasa.

Ringkasan Singkat

AspekRincian
AlurSari menggunakan ilmu lintrik untuk merebut cinta lama, dan terjebak dalam misteri dan konflik batin.
Nuansa budayaLatar dan ritual khas Banyuwangi—bahasa Osing, tari Gandrung, festival lokal, dukun hutan.
Gaya hororHoror psikologis tanpa jumpscare atau hantu; menegangkan lewat cerita dan ritual.
Pesan moralMenunjukkan konsekuensi dari jalan pintas demi cinta dan keinginan pribadi.
Faktor unikRitual kontroversial (tanpa busana), kolaborasi komunitas lokal, atmosfer autentik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *