
📌 Judul: Battle of Surabaya
- Tahun rilis: 2015
- Genre: Animasi, Sejarah, Perang, Drama
- Studio: MSV Pictures (Yogyakarta)
- Disutradarai oleh Aryanto Yuniawan.
🏙️ Latar Belakang
Film ini terinspirasi dari pertempuran Surabaya 10 November 1945, salah satu pertempuran terbesar antara rakyat Indonesia melawan tentara Sekutu dan Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.
👦 Sinopsis
Tokoh utama adalah Musa, seorang anak berusia 13 tahun yang bekerja sebagai tukang semir sepatu di Surabaya. Walaupun masih kecil, Musa punya semangat besar untuk membantu perjuangan rakyat.
- Karena keberaniannya, Musa dipercaya menjadi kurir rahasia yang mengantarkan pesan penting antarpejuang.
- Dalam tugasnya, Musa harus menghadapi banyak rintangan: peperangan, pengkhianatan, kehilangan sahabat, dan bahkan keluarganya.
- Musa belajar bahwa perang bukan hanya soal senjata, tapi juga soal pengorbanan, persahabatan, dan harga kemerdekaan.

🎭 Karakter Utama
- Musa → Protagonis, bocah semir sepatu yang jadi kurir pejuang.
- Yumna → Teman dekat Musa yang mendukung perjuangan, sekaligus jadi penyemangatnya.
- Dedi / Pak Yoris → Tokoh pejuang yang membimbing Musa dalam menjalankan tugas berbahaya.
- Pasukan Sekutu & Belanda → Lawan dalam pertempuran Surabaya.
🌟 Tema & Pesan
- Semangat kemerdekaan: Walau masih anak-anak, Musa membuktikan bahwa semua orang bisa berjuang dengan cara mereka sendiri.
- Harga dari perang: Film ini menampilkan bagaimana peperangan membawa kehilangan dan penderitaan, bukan hanya kemenangan.
- Perdamaian: Di akhir cerita, ada pesan bahwa perang sejatinya melahirkan luka, dan perdamaian adalah jalan yang lebih berharga.
🔥 Kenapa Istimewa?
- Salah satu film animasi Indonesia pertama yang mengangkat tema sejarah kemerdekaan.
- Mendapat perhatian internasional, bahkan ditayangkan di beberapa festival film luar negeri.
- Visual 2D-nya punya gaya khas, walau sederhana, tapi emosinya sangat kuat.
Jadi singkatnya, Battle of Surabaya bukan cuma cerita perang, tapi kisah perjuangan seorang anak kecil yang kehilangan banyak hal, namun tetap berpegang pada harapan dan semangat kemerdekaan.