
Serial thriller Indonesia “96 Jam” hadir dengan kombinasi yang cukup langka: aksi intens, misteri penculikan, dan konflik sosial yang menyentuh lingkungan sekolah elit. Di tengah banjir drama romantis atau komedi remaja, “96 Jam” berani mengambil nada lebih gelap dan serius — sebuah penyegaran yang menarik.
Beberapa poin menarik:
- Ceritanya berkisar pada enam siswa sebuah sekolah elit, bersama seorang guru dan cleaning-service yang tiba-tiba diculik dan diberi waktu 96 jam untuk memenuhi tuntutan tebusan.
- Proses produksi yang matang: penulisan naskah hingga 3 tahun dan lebih dari 10 revisi untuk mencapai bentuk yang tepat.
- Pencapaian di kancah internasional: serial ini meraih penghargaan “Best Actor in a Supporting Role” di Asian Academy Creative Awards 2023 melalui aktor Teuku Rifnu Wikana sebagai Ramos.
Sinopsis Singkat
Kaleidoskop konflik dan pertarungan menegangkan dimulai ketika:
- Sekolah elit “SMU Mandiri Jaya” menjadi sasaran penculikan: enam siswa plus seorang guru dan petugas kebersihan.
- Para penculik menuntut uang tebusan miliaran rupiah dengan batas waktu 96 jam — dan seketika, apa yang seharusnya “hanya” skema penculikan berubah menjadi permainan hidup-mati dengan rahasia yang mulai terbuka.
- Sementara korban berusaha menyusun strategi untuk menyelamatkan diri, konflik internal, pengkhianatan, dan dunia gelap di balik wajah sekolah elit ikut mencuat.
Karakter & Pemain Unggulan

- Bastian Steel sebagai Emir — peran yang mengejutkan karena ia tampil sebagai petugas kebersihan di sekolah elit, bukan siswa.
- Maudy Effrosina sebagai Dinda — salah satu siswa yang ikut tersandera.
- Teuku Rifnu Wikana sebagai Ramos — antagonis kuat yang menambah dimensi gelap serial ini.
Apa yang Membuat “96 Jam” Berbeda

- Genre “remaja + thriller + aksi” — seringkali serial sekolah lebih ke drama asmara atau komedi; di sini, ada elemen aksi dan bahaya nyata yang jarang.
- Daya tarik sosial — kisah anak sekolah elit yang tampaknya “aman” justru diserang: mengangkat tema kerentanan yang tak terduga.
- Produksi yang serius — dari naskah sampai casting, tim produksi tidak main-main. Pemilihan karakter Ramos bahkan disebut paling sulit dilakukan.
- Pencapaian luar negeri — membuktikan bahwa produksi lokal bisa diterima dan diakui dalam ajang antarnegara.
Untuk Siapa Serial Ini?
- Kamu yang suka alur cerita penuh ketegangan: penculikan, tebusan, strategi kabur.
- Viewers yang bosan dengan drama sekolah biasa dan ingin sesuatu dengan tempo lebih cepat dan risiko lebih tinggi.
- Yang ingin melihat representasi produksi Indonesia yang makin ambisius—baik dari sisi teknis maupun naratif.
Catatan Sebelum Menonton

- Meskipun cerita remaja, tidak ringan. Ada adegan aksi dan suasana tegang yang mungkin kurang cocok untuk penonton yang hanya ingin tontonan santai.
- Karena formatnya serial, sebaiknya ditonton secara berurutan untuk mengikuti perkembangan rahasia dan pengkhianatan yang makin pelik.
- Pastikan kamu menonton di platform resmi karena produksi ini adalah original series.
Kesimpulan
“96 Jam” adalah langkah segar bagi industri serial lokal Indonesia: genre yang jarang, produksi yang matang, dan tema yang relevan sekaligus menegangkan. Jika kamu mencari tontonan yang mengajak jantung berdetak sedikit lebih kencang — sambil tetap ‘relate’ dengan setting sekolah—maka ini bisa jadi pilihan yang tepat.