
Film “Seribu Bayang Purnama” menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Putro Hari Purnomo yang kembali ke kampung halamannya setelah gagal meraih mimpinya di kota. Ia bertekad untuk menghidupkan kembali pertanian keluarganya dengan metode pertanian alami, tetapi menghadapi tantangan dari keluarga rival yang lebih memilih pertanian kimia. Selain itu, Putro juga terjebak dalam cinta segitiga dengan Ratih, putri dari keluarga rival yang memiliki toko pupuk.
Berikut adalah beberapa poin penting dari cerita “Seribu Bayang Purnama”:
- Perjuangan Putro:Putro kembali ke desa dan bertekad untuk memajukan pertanian keluarganya dengan metode pertanian alami, yang merupakan warisan ayahnya.
- Konflik Pertanian:Putro berhadapan dengan keluarga rival yang lebih memilih pertanian kimia, menciptakan konflik kepentingan dalam dunia pertanian.
- Dilema Cinta:Putro terlibat dalam cinta segitiga dengan Ratih, yang adalah putri dari keluarga rivalnya, menambah kompleksitas cerita.
- Nilai-nilai Pertanian:Film ini menyoroti pentingnya pertanian alami dan keberlanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ketersediaan pangan.
- Pesan Moral:Film ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai petani dan dunia pertanian sebagai penopang kehidupan.
- Sosok Ratih:Ratih adalah seorang perempuan muda yang memiliki toko pupuk dan pestisida kimia, tetapi juga memiliki keinginan untuk memajukan pertanian di desanya.