Film “Syirik (Danyang Ratu Laut Selatan)”

Film “Syirik (Danyang Ratu Laut Selatan)” menceritakan tentang Said yang kembali ke desanya setelah bertahun-tahun di pesantren dan mendapati desanya dilanda kejadian supranatural yang mengancam keselamatan orang-orang terdekatnya, terutama Sari, wanita yang dicintainya dan ditakdirkan menjadi penari utama dalam ritual desa. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti ambisi, pengkhianatan, dan pergulatan antara iman dan kepercayaan mistis, dengan latar belakang budaya Jawa yang kental. 

Berikut adalah beberapa poin penting yang diceritakan dalam film:

  • Kembalinya Said:Said pulang ke desa Wonosari setelah lama belajar di pesantren dan mendapati desanya diliputi kejadian-kejadian mistis yang mengancam. 
  • Pertemuan dengan Sari:Said bertemu kembali dengan Sari, kekasih masa kecilnya, yang kini dipersiapkan menjadi penari utama dalam ritual desa. 
  • Intrik di Balik Ritual:Ibu Sari, Santika, memiliki ambisi agar Sari menjadi penari utama, sementara Ningsih juga berusaha merebut posisi tersebut dengan berbagai cara, termasuk menggunakan ilmu hitam. 
  • Peran Ki Dalang:Ki Dalang, pemimpin ritual desa, mencari sosok yang tepat untuk menjadi penari utama dan mengungkap kebenaran di balik ritual tersebut. 
  • Kekuatan Gelap:Film ini menampilkan kekuatan gelap yang mengancam semua orang yang terlibat dalam ritual tersebut. 
  • Budaya Jawa:Film ini menyoroti budaya Jawa melalui elemen-elemen seperti tari ledek, ritual Bersih Dusun, dan mitos Ratu Laut Selatan. 
  • Pertentangan Iman dan Mistis:Film ini juga mengeksplorasi pertentangan antara iman dan kepercayaan mistis yang masih hidup di masyarakat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *